Rangkaian dioda pemotong (Clipper)
juga dikenal sebagai Pembatas tegangan (voltage limiter). Rangkaian ini
digunakan untuk membatasi tegangan sinyal input pada suatu level tegangan
tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan sinyal dan juga untuk
melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. Beberapa
aplikasi daritas tegangan adalah noise limiter dan audio
limiter.
Rangkaian pembatas
tegangan ada 2 jenis berdasarkan pada level tegangan yg dibatasi. Pembatas
tegangan yang membatasi tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut
pembatas tegangan positif (positive limiter) sedangkan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut pembatas tegangan negatif
(negative limiter).
- Pembatas Tegangan Positif
Cara kerja rangkaian
sebagai berikut. Melihat pada gambar di atas. Ketika fase positif, dioda
seharusnya berada pada posisi panjar maju (forward bias) namun adanya tegangan
DC 3V (batere) yang diseri dengan dioda maka harus diperhitungkan dulu nilai
Vi. Untuk nilai Vi dibawah 3V, dioda dalam keadaan panjar balik (reverse
bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan 3V
atau lebih makan dioda dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka
tegangan Vi akan melewati dioda dan Vo hanya mengukur tegangan batere saja.
Ketika fase negatif, dioda dalam keadaan panjar balik sehingga Vo mengikuti
grafik nilai Vi dengan nilai minimum -10V. Teori di atas berlaku juga untuk
pembatas tegangan negatif (negative clipper). Rangkaian pembatas
tegangan negatif hampir sama dengan rangkaian pembatas tegangan positif, hanya
saja polaritas diodanya yang dibalik.
2. Kombinasi pembatas tegangan
Dari 2 jenis pembatas tegangan yang telah disebutkan sebelumnya, dapat
dibuat kombinasi pembatas tegangan. Yang harus diperhatikan adalah polaritas
pada dioda dan tegangan DC yang dipakai, karena hal ini menentukan level
tegangan yang akan dibatasi.
Memperhatikan pada gambar di atas. Ketika fase positif, dioda D1 pada
posisi panjar maju (forward bias) dan D2 pada posisi panjar balik. Untuk
nilai Vi di bawah 3V, dioda D1 dalam keadaan panjar balik (reverse bias)
sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan 3V atau lebih
maka dioda D1 dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi
akan melewati dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan batere V1 saja.
Ketika fase negatif, dioda D2 pada posisi panjar maju (forward bias) dan D1 pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di atas -3V, dioda D2 dalam keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan -3V atau kurang maka dioda D2 dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan batere V2 saja. Sinyal yang dihasilkan sesuai dengan pembatas yang diberikan yaitu 3V ~ -3V saja.
Ketika fase negatif, dioda D2 pada posisi panjar maju (forward bias) dan D1 pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di atas -3V, dioda D2 dalam keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan -3V atau kurang maka dioda D2 dalam keadaan panjar maju (forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan batere V2 saja. Sinyal yang dihasilkan sesuai dengan pembatas yang diberikan yaitu 3V ~ -3V saja.